Kamis, 14 Juni 2012

SEJARAH HELM SEPEDA

Bicara soal helm sepeda maka patut diketahui pula asal-usul sejarahnya. Sebuah helm sepeda adalah helm dimaksudkan untuk dipakai saat mengendarai sepeda. Mereka dirancang untuk mengurangi dampak pada tulang kepala (tengkorak) seorang pengendara sepeda ketika jatuh dan meminimalkan efek samping seperti gangguan penglihatan tepi karena benturan tersebut.
Mengapa Desain Helm Sepeda Sangat Ringan dan Banyak Lubang?

Sebuah helm sepeda umumnya ringan dan memberikan ventilasi yang cukup, Hal ini disebabkan karena bersepeda dapat menjadi aktivitas aerobik intens yang secara signifikan meningkatkan suhu tubuh, dan kepala dalam kebutuhan khusus untuk dapat mengatur suhu.

Bentuk dominan dari helm sampai dengan tahun 1970 adalah model kulit “hairnet”. Hal ini menawarkan perlindungan diterima dari goresan dan luka, tetapi perlindungan dampak hanya minimal, dan terutama digunakan oleh pengendara sepeda balap.

Penggunaan yang lebih luas helm mulai di Amerika Serikat pada 1970-an. Setelah beberapa dekade, ketika sepeda dianggap hanya sebagai mainan anak-anak, akhirnya orang dewasa Amerika banyak melakukan aktivitas bersepeda dan kemudian booming sepeda pada tahun 1970-an.

Dua dari helm sepeda modern pertama dibuat oleh MSR, produsen peralatan mountaineering, dan Bell Olahraga, produsen helm untuk balap mobil dan sepeda motor. Hal ini bisa dibilang sebagai tonggak Sejarah Desain Helm Sepeda Modern.

Helm ini adalah spin-off dari pengembangan liners busa polystyrene diperluas untuk helm sepeda motor dan motorsport, dan memiliki cangkang yang keras dari plastik polikarbonat. Secara komersial pertama yang sukses merancang helm sepeda untuk tujuan komersial adalah Biker Bell, shell plastik berlapis keras dirilis pada tahun 1975.

Pada saat itu tidak ada standar yang sesuai; satu-satunya yang berlaku, dari Snell. Seiring waktu desain disempurnakan dan pada tahun 1983 Bell sedang membuat V1-Pro, helm plastik pertama dimaksudkan untuk balap digunakan. Pada tahun 1984 Bell menghasilkan Li’l Bell Shell. kala itu Desain Helm awal ini memiliki sedikit ventilasi.

Pada tahun 1985, Snell B85 diperkenalkan, banyak diadopsi standar pertama untuk helm sepeda, ini telah kemudian telah disempurnakan menjadi B90 dan B95 (lihat Standar di bawah). Pada saat ini helm hampir semua baik keras-shell-shell atau tidak (mungkin dengan penutup plastik vakum terbentuk). Ventilasi masih minim karena keterbatasan teknis terutama dari busa dan kerang digunakan.

Sekitar tahun 1990 sebuah teknik konstruksi baru ditemukan: di-cetakan microshell. Sebuah shell sangat tipis didirikan selama proses pencetakan. Hal ini dengan cepat menjadi teknologi dominan, memungkinkan untuk ventilasi yang lebih besar dan bentuk kompleks lebih dari cangkang keras.

Penggunaan hard shells menurun dengan cepat di antara populasi sepeda umum selama tahun 1990-an, hampir menghilang pada akhir dekade ini, namun tetap populer dengan pengendara BMX serta inline skater dan pemain skateboard.

Akhir 1990-an dan awal 2000-an melihat kemajuan dalam retensi dan sistem pas, menggantikan sistem lama dari berbagai ketebalan bantalan dengan menyesuaikan dengan anatomi kepala pengendara. Hal ini juga mengakibatkan bagian belakang kepala menjadi kurang ditutupi oleh helm, dengan dasar pertimbangan bahwa dampak ke daerah ini sangat jarang ditemui.

Namun hal ini kemudian membuat helm sepeda modern menjalagi digunakan untuk kegiatan lain seperti skateboard dan inline skating, di mana jatuh ke belakang relatif umum terjadi.

Perkembangan SEJARAH DESAIN HELM SEPEDA bertambah pesat setelah mulai digunakan dalam Tour de France, sisipan serat karbon sudah mulai digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan perlindungan helm. Para Atmos Giro dan Ionos, serta Alchera Bell adalah di antara yang pertama yang menggunakan serat karbon.

Kamis, 07 Juni 2012

TIPS MENGHADAPI TANJAKAN BUKIT


''SIAPKAN DULU NYALI''

Persipan fisik yang matang dan kondisi sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb (tanjakan).
Para penggemar Road bike (sepeda balap) tentunya bersepeda dijalan aspal yang cenderung halus, tidak menuntup kemungkinan para rider MTB juga bersepeda dijalan aspal untuk Cross Country atau keseharian dalam bersepeda baik untuk bekerja, sekolah ataupun sekedar berolahraga (fitness).
Medan aspal lebih cenderung digemari para roadbiker sedangkan medan offroad lebih cenderung untuk rider MTB, tips dan trik apakah yang tepat mengatasi medan tanjakan (climb) baik untuk road biker ataupun rider MTB.
Penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda. Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita. Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi (chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power (tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil,  karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan menggunakan chainring (gir) depan paling kecil  dan belakang paling besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda, kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider). Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri, energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri (standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.

Minggu, 03 Juni 2012

MEMILIH Disk brake rotor MTB yang tepat

Ukuran rotor, posisi mounting dan adaptor untuk rem sepeda disk brake

 Tentang rem sepeda disc brake memiliki beberapa standar tersendiri. Dari ukuran rotor, jenis mount rotor sepeda, bahan, brake pad dan sistem kontrol.

Standar ukuran lebar rotor dibagi menjadi
140 mm = 5 inch, sepeda anak-anak
160 mm = 6 inch, standart sepeda XC
180 mm = 7 inch
203 mm = 8 inch,  biasanya digunakan untuk  sepeda AM,FR dan DH
224 mm = 9 inch

Ukuran paling umum digunakan adalah rotor 6 inch, menjadi rotor dari rem sepeda jenis disk brake yang banyak digunakan.
Untuk sepeda AM umumnya bisa mengunakan ukuran 7-8  inch yang lebih besar.
Dan sepeda Downhill lebih memilih pengereman dengan rotor besar yang lebih baik yaitu 8 inch.
Sedangkan ukuran 5 inch biasanya digunakan untuk sepeda lipat atau dipasangkan untuk rem bagian belakang

Apa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam memilih besar ukuran rotor :

Untuk ukuran frame
Tidak semua frame sepeda memiliki ukuran yang cukup dengan besarnya rotor. Seperti frame hardtail, biasanya ukuran rotor bagian belakang hanya dibatasi sampai 7 inch. Untuk ukuran 8 inch biasanya bisa dipasangkan pada frame sepeda khusus dimulai dari kelas All Mountain atau dari merek terkenal. Kecuali ukuran garpu belakang sepeda gunung seperti frame fullsus yang lebih lebar bisa mengunakan berbagai ukuran rotor

Model dari mounting Shock Breaker.
Beberapa rancangan shock braker atau kita sebut shock depan sepeda kelas XC, umumnya diberikan batas maksimum dengan rotor 7 inch atau kurang. Kecuali beberapa shock garpu depan yang dirancang khusus untuk sepeda kelas All Mountain atau lebih tinggi bisa menerima ukuran rotor sampai 8 inch atau lebih. Jangan sembarangan menganti ukuran rotor untuk garpu depan sepeda dan perhatikan aturan dari pabrik shock breaker berapa ukuran maksimum rotor yang di ijinkan. Umumnya shock depan untuk XC dibatasi sampai 7 inch maksimum, dan terdapat dilarang mengunakan ukuran rotor 8 inch. Dari pabrikan Shock depan sudah memberikan ketentuan tersebut.

Selasa, 29 Mei 2012

SEPEDA MURAH DAN MAHAL ITU BEDA

Menurut kategori sepeda gunung, harga sepeda MTB dibagi atas XC, Trail, AM, Freeride dan Downhill. Apakah benar sepeda dengan spesifikasi di medan terberat membuat harga sepeda lebih mahal dan mahal. Ternyata tidak juga, hal ini sudah terbukti bahwa jenis sepeda tidak bisa dijadikan patokan mahal tidaknya. Tentu menjadi pertanyaan lain, mengapa sepeda gunung menjadi mahal, bahkan sangat mahal saat ini.

Diawal tahun 1990 an, sepeda MTB masih dirancang sederhana. Untuk model Downhill bike saat itu menjadi model sepeda termahal, karena kekuatan menjadi nilai dari harga sebuah sepeda Downhill. Tetapi berkembangnya teknologi, harga sepeda saat ini malah berbalik. Dari berbagai jenis sepeda XC, Trail, AM, Freeride dan Downhill. Yang awalnya termurah dimulai dari kelas XC, sekarang jenis sepeda cross country (XC) dan All Mountain (AM) lah umumnya lebih mahal.

Sepeda mahal bisa menembus harga puluhan juta karena mengunakan komponen per-komponen terbaik
Ketika sepeda Downhill mengejar kekuatan dan menekan sedikit bobot serta memprioritaskan teknologi baru pada sistem suspensi yang kuat. Sepeda Downhill tidak memerlukan sepeda yang ringan, rata rata sepeda Downhill malah berada diatas 16kg. Sepeda Downhill tidak perlu mengurangi bobotnya, tetapi kekuatan.
Sepeda XC mengejar bobot ringan dan semakin ringan dengan teknologi baru, seperti komponen carbon yang membuat sepeda jauh lebih ringan dari sepeda biasa. Tidak heran bila sepeda paling mahal sudah menyentuh berat 10kg atau mungkin lebih rendah.

Satu pesatu komponen sepeda XC dipangkas mengunakan bahan carbon fibre yang ringan. Setiap komponen sepeda XC memiliki nilai. Selisih 50g saja akan menentukan selisih dari total harga sebuah sepeda.
Semakin mahal komponen, semakin presisi kemampuannya bahkan sangat presisi karena dibuat dengan mesin CNC. Belum lagi material bahan yang mahal, seperti jenis aluminium papan atas atau bahan titanium yg ringan tetapi kuat dimasukan kedalam komponen sepeda. Komponen jenis tersebut sudah banyak digunakan untuk sepeda dan pastinya masuk kategori premium.

Belum lagi proses pembuatan yang melibatkan antar negara. Umumnya frame carbon sebagian besar dibuat di negara China, lalu di finishing di Taiwan. Dari sana baru dirakit oleh pemilik merek dan di distribusikan ke seluruh dunia. Yang lebih gila bila si produsen membuat di negaranya sendiri. Misalnya merek sepeda Amerika membuat frame carbon di Amerika sendiri. Harganya jauh lebih mahal dari frame carbon China atau Taiwan. Maklum, gajinya juga beda dan diproduksinya tidak banyak.

Demikian juga sepeda gunung model XC dan sepeda All Mountain, yang terus mengembangkan perubahan pada teknologi suspensi dan bahan frame.
Jadi tidak ada kata mahal dan murah pada jenis sepeda MTB. Semakin hebat teknologi yang dimiliki dan ringan, menjadi nilai mahal tidaknya sebuah sepeda. Semakin hebat dan rumit sistem suspensi menambah harga sebuah sepeda lebih mahal. Karena pabrikan merek sepeda harus memesan khusus , ditambah harus membayar biaya paten pada teknologi tertentu. Misalnya SPLIT PIVOT suspension system

Coba anda hitung biaya sebuah sepeda yang dijadikan sepeda impian bagi sebagian orang. Sebuah frame sepeda full suspensi bermerek mencapai 10 - 15juta, ditambah shock depan yang ringan minimal 4 juta, groupset papan atas lengkap dan komponen lainnya 13-20 juta. Belum komponen wheelset atau roda premium, dan komponen khusus berbahan karbon. Bila ditotal nilai sebuah sepeda ringan dengan mudah menembus anggaran 30 juta plus plus.

Banyak faktor dan komponen yang membuat sepeda menjadi mahal
Apakah sepeda mahal lebih bagus dari sepeda murah.
Ada benarnya. Sepeda gunung yang mahal memiliki teknologi dan memiliki presisi tinggi. Bahan frame sepeda misalnya tidak lagi mengunakan aluminium biasa. Produsen memilih bahan frame karbon yang ringan, selisihnya berat sepeda berubah lumayan besar. Perubahan berat frame sepeda saja mencapai 300-500g bahkan 800g. Harganya pasti melambung karena proses pembuatannya lebih rumit dan lama. Belum lagi teknologi campuran dari aluminum yang ringan tetapi lebih kuat seperti Hydro tube, sepeda full suspension dengan bahan khusus tersebut bahkan memiliki selisih 500-700g.
Mengapa mahal, karena dibuat dengan kerumitan lebih tinggi dan membutuhkan waktu. Sedangkan frame kelas bawah seperti frame hardtail hanya dipotong dalam beberapa bagian lalu di las seperti biasa

Apakah hanya frame saja, membuat sebuah sepeda mahal.
Tidak juga dan ini bagian paling penting. Perubahan frame yang ringan hanya mampu melepas bobot antara 300-500-800g. Tetapi masih banyak lagi yang. perlu di kurangi untuk membuat sebuah sepeda mahal dan ringan. Shock Braker jenis angin / garpu depan juga dipangkas beratnya. Harganya mencapai 2-3x lipat dari shock standar jenis coil / per, sehingga berat sepeda menghilangkan 400g lebih. Groupset papan atas, juga menyumbang bobot sepeda menjadi lebih ringan dalam hitungan gram per gram disetiap bagian. Dan komponen lainnya seperti Wheelset rancangan pabrikan umumnya memiliki kelas tersendiri, dibuat lebih ringan, lebih kuat dan lebih rumit karena dirancang khusus.

Apakah daya tahan atau bobot yang ringan menjadi rapuh dan mengurangi kemampuan sebuah sepeda. Walaupun komponen ringan terdengar seperti kurang bahan, bukan berarti komponen ringan terlihat lebih lemah, walaupun memiliki batas di sisi kekuatan.

Sedangkan harga dari semua komponen tergantung dari peminat sepeda. Mau sepeda ringan, siapkan saja dana tanpa batas dengan semua komponen kelas 1. Bila perlu mengunakan Full bahan karbon pada komponen sepeda.

Apakah kita harus mengunakan sepeda yang mahal.
Tentu saja tidak. Sepeda mahal pastinya memiliki merek dan kelas tersendiri. Biaya promosi, investasi, pengiriman dan pengembangan teknologi dimasukan dalam biaya produksi. Tentunya semua itu akan meningkatkan harga jual pada konsumen.

Beberapa frame sepeda bahkan dibuat tidak terlalu banyak dengan embel embel Limited Edition. Jarang sekali produsen sepeda memiliki satu tipe keluar dengan satu model yang sama. Kebanyakan produsen merek sepeda membuat beberapa tipe pilihan dengan keistimewaan tersendiri seperti tipe A, B dan C.

Contoh saja , perbedaan model A dan B terletak pada bobot ringan dan semakin ringan, teknologi pembuatan frame sama presisi. Tipe A menjadi paling mahal, tipe B mungkin sedikit lebih murah, sedangkan tipe C untuk versi standar. Bukan itu saja, sepeda papan atas dibuat sebaik mungkin, dan indah terlihat. Misalnya tipe A berbeda warna dengan tipe B, agar membedakan bahwa tipe A adalah yang mahal karena berbeda komponen.

Dari sisi komponen sepeda. Contoh merek groupset (komponen sepeda) Shimano Jepang saja, memiliki beberapa tipe pilihan groupset seperti Shimano XTR, XT, SLX, Deore dan lainnya. Kinerjanya sama, tetapi berbeda bobot, teknologi dan pemakaian. XTR ditujukan untuk Race dan Trail karena paling ringan dan paling enak sebagai Drivetrain, XT untuk ringan dan handal, SLX untuk daya tahan, dan termurah adalah Deore.
Apakah pabrik Shimano membuat sepeda, tentu saja tidak. Shimano hanya memiliki produk inti sebagai produsen komponen sepeda. Tetapi tidak pernah membuat sepeda.

Dari masing masing model komponen yang disebutkan diatas memiliki keunggulan berbeda, semakin ringan pasti lebih mahal. Fungsinya juga berbeda, misalnya untuk pemakaian biasa , daya tahan atau race. Jangan heran bila mencari rantai sepeda Shimano memiliki beberapa tipe berbeda. Harganya dimulai dari 150 ribu, 300 ribu sampai 600 ribu, itu baru berbicara harga rantai yang berbeda tipe. Bentuk memang terlihat rantai sepeda, tetapi bobot, rancangan, bahan dan teknologinya berbeda.

Disisi pabrik atau merek sepeda papan atas umumnya hanya membuat frame / rangka sepeda. Frame yang baik biasanya nyaman, kuat tetapi ringan bahkan mereka menguji sampai batas maksimum dan ciri khusus di lab khusus. Sayangnya membeli frame yang mahal tidak akan berpengaruh besar bila mengunakan komponen sepeda murah. Produsen sepeda atau merek sepeda sendiri menawarkan beberapa tipe berbeda dengan satu model frame yang sama. Biasanya di berikan urutan nomor dari 0, 1, 2, 3 atau lainnya (gambar bawah). Frame sama, sepeda terlihat sama (kecuali warna cat). Model terlihat sama tetapi tipe dan harga dibuat berbeda. Lalu dimana letak perbedaannya, kan frame sepedanya sama.

Perbedaan terletak pada komponen seperti groupset dan shock dan lainnya membuat perbedaan harga sepeda berbeda walaupun memakai frame sejenis. Mau bagus jawabannya tentu kombinasi dari Frame yang baik ditambah Komponen yang bagus. Tipe 0 akan memiliki bobot lebih ringan dan komponen kelas 1, tipe 1 berbeda sampai 1kg lebih ringan dari tipe 3 yang lebih murah dengan komponen kelas menengah. Tampilan sepeda terlihat sama, tetapi harganya jauh berbeda.

Dampak sepeda ringan dan mahal
Bila sebuah produsen sepeda menawarkan frame fullsus dengan total berat hanya 2.15kg dengan berat total sepeda mencapai 12kg. Sementara frame sepeda murah tipe hardtail memiliki bobot 2kg, tetapi total berat sepeda antara 13-14kg untuk jenis XC. Tentu menjadi pertanyaan, mengapa sepeda full suspensi lebih ringan dari sepeda Hardtail
Artinya ada komponen dari sepeda yang bobotnya lebih ringan, dan bukan hanya frame saja yang menentukan berat total sebuah sepeda. Produsen frame sepeda akan mengunakan komponen unggulan dari merek lain, seperti RockShock atau Fox untuk suspensi, Groupset dari Shimano atau SRAM nomor 1, atau mengunakan komponen ban dari pabrik lain seperti Maxxis, CrankBrother, Kenda, WTB dan sebagainya.

Bila anda berpikir sepeda ringan atau mahal memang lebih nyaman dikendarai, hal ini dapat dibenarkan.
Sepeda menjadi lebih ringan, komponen yang baik membantu pengoperan gigi presisi, nyaman digunakan karena suspensinya memang kelas atas. Bahkan memiliki teknologi tertentu yang dirancang khusus untuk kenyamanan berkendara. Tetapi membeli sepeda yang bagus seperti itu tidaklah murah.

Apakah anda tahu bahwa merek sepeda Amerika dan Eropa tidak dibuat di negaranya sendiri
Apakah anda tahu bahwa merek sepeda Amerika dan Eropa tidak dibuat di negaranya sendiri

    * Beberapa tahun lalu, sebagian merek sepeda Amerika dan Eropa tidak lagi membuat semua frame sepeda sendiri. Umumnya merek sepeda hanya merancang (designer), lalu melakukan outsourcing ke pabrik lain. Umumnya frame sepeda diproduksi di Taiwan, China bahkan Indonesia. Alasannya biaya produksi yang murah, serta menambah keuntungan bagi pemilik Merek.
    * Beberapa Merek sepeda masih mempertahankan membuat sendiri untuk frame premium terbaik dan dijual lebih mahal, sedangkan model menengah kebawah dialihkan perusahan lain di negara berbeda. Sehingga mereka tetap bisa bersaing dikelas menengah dan bawah
    * Bukan itu saja, beberapa produsen yang melakukan outsourcing pengecatan, dan meminta sepeda mereka di cat sesuai merek mereka dari pabrik lain. Salah satu biaya cukup besar adalah proses pengecatan.
    * Bahkan proses produksi sepeda melibatkan beberapa pabrik di negara berbeda. Frame dibuat di negara A, lalu di cat di negara B, baru dikirim ke negara C sebagai pemesan, dan dirakit oleh komponen dari negara D.
    * Mungkin sebuah Merek sepeda tidak lagi membuat satu sepedapun dan memilih untuk menjadi merancang dan disain saja, lalu meminta dibuatkan oleh pabrik lain. Bahkan sepedanya tidak pernah mampir di Amerika, tetapi langsung keluar dari pabrik lain dan dikirim sesuai permintaan pemegang merek yang memesan.

Hati hati, jangan terlalu termakan oleh sebuah merek, tetapi lihat fungsinya. Sepeda adalah sepeda dengan fungsi untuk dikendarai. Jangan berteriak dan bangga bahwa sepeda anda adalah merek Amerika, anda akan merah sendiri. Sebagian pesepeda senior sudah tahu bahwa sudah sangat jarang produsen sepeda Amerika membuat sepeda untuk kelas menengah kebawah dari pabriknya sendiri.

Sebuah Merek sepeda bisa jadi hanya memegang nama dan teknologi, mahal atau murah tergantung dari teknologi. Ditambah biaya marketing dan proses produksi yang panjang serta harga paten yang dipakai. Jangan terkejut bila harga frame tipe hardtail generik hanya 300 ribu terlihat jelek, sedangkan sepeda bermerek A dijual 2 juta terlihat berwarna lebih manis.

    * Frame generik dikirim langsung dari pabrik ke reseller, di cat dengan warna seadanya, dan mampu memangkas semua biaya selama produksi.
    * Frame bermerek bisa saja memiliki proses lebih panjang dan biaya promosi yang genjar, disain yang manis, dirancang sesuai keinginan pemengang merek dan beberapa komponen tambahan, sehingga harganya melambung.

 Tidak semua bisa orang bisa menikmati sepeda mahal, lalu ?
Dengan sepeda jauh lebih murah, asalkan kita dapat menikmati tentunya tidak masalah. Bisa saja kita membeli rem disk brake mekanik sekelas 300 ribu , tentu fungsinya tidak berbeda dengan merek Avid dan Shimano hidrolik yang lebih mahal. Tentu akan terasa lebih keras bila mengunakan rem mekanik, sementara rem hidrolik yang harganya 2x lebih mahal akan terasa ringan dan nyaman.

Mungkin sepeda yang anda miliki adalah sepeda tanpa merek yang dirakit sendiri dengan berat 13-14kg. Selama kita bisa menikmati, tentu saja akan terasa nyaman dan paling penting adalah ukurannya pas dengan tubuh si pemiliknya. Tentu dengan pemakaian secara normal saja. Jadi bukan alasan mengunakan sepeda murah terasa tidak enak. Tapi mungkin saja kurang nyaman.

Sifat manusia tidak pernah puas. Hari ini ingin membeli sepeda senilai 3-4 juta. Setelah memiliki, selang beberapa bulan lagi akan menguprade hal yang tidak perlu dan menghabiskan dana 3-4 juta. Beberapa bulan lagi akan menganti dengan sepeda baru yang harganya 2-3x lipat dari sepeda lama dan tidak akan ada habisnya.

Bila ingin pintar dalam memilih sepeda, beli saja yang paling mahal dan cocok untuk anda, tanpa perlu pusing gonta ganti sepeda dan komponen di kemudian hari. Bila belum mampu membeli sepeda impian yang bagus, tabung saja dahulu dan untuk sementara gunakan sepeda yang biasa saja sambil melatih fisik anda dahulu. Dan perlu di ingatkan, teknologi sepeda terus berkembang. Hari ini terlihat hebat, tapi beberapa tahun lagi bisa saja sudah usang.

Jangan menyalahkan sepeda anda yang murah, lalu membuat kesimpulan bahwa sepeda murah tidak enak. Tetapi fisik dan keahlian pengendara yang harus dilatih. Bila fisik dan keahlian kita sudah baik, sepeda apapun akan terasa enak.

Jadi tidak ada alasan harus memaksakan untuk membeli sepeda super mahal, kecuali anda benar benar pengila sepeda, kolektor sepeda, memiliki cukup dana untuk sepeda dan ingin menikmati dengan mengumpulkan sepeda terbaik dari merek terkenal. Bila terjatuh dari sepeda, berapapun harga sepeda yang anda miliki tidak menjamin 100% selamat. Lihat saja kecelakaan yang banyak dialami oleh pencinta sepeda gunung. Umumnya mengunakan sepeda kelas menengah keatas. Karena begitu yakin bahwa sepeda yang dimiliki mampu menghadapi medan lintasan, nyatanya harus terjungkal bahkan patah tulang. Urusan jatuh bukan urusan sepeda. Tetapi keahlian, keberuntungan, mengetahui batas kemampuan diri kita dan kesabaran anda dalam mengendarai sepeda.

Bila sepeda anda tidak ada yang melirik, yah sabar saja. Toh sepeda untuk dikendarai, dan anda bukanlah seorang foto model.

MANFAAT BERSEPEDA BAGI KESEHATAN KITA

Manfaat bersepeda yang sangat baik bagi kesehatan menjadikan bersepeda kini menjadi olahraga  yang diminati oleh masyarakat. Hampir setiap pagi kita dapat melihat orang-orang berolahraga menggunakan sepeda.

Sepeda ditemukan pertama kali pada akhir abad ke-19 di Eropa. Kemudian sepeda mulai menyebar sampai Amerika Serikat dan sekarang telah dikenal diseluruh dunia. Bersepeda dikenal sebagai salah satu jenis olahraga karena manfaat bersepeda sangat banyak bagi tubuh.

Mengenai manfaat bersepeda ini, dalam suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 di Negara Jerman membuktikan bahwa seseorang yang melakukan olahraga bersepeda secara rutin dengan kecepatan 1-15 km/jam minimal satu jam setiap hari lebih kebal terhadap penyakit flu daripada orang yang tidak melakukan olahraga bersepeda, karena metabolisme tubuh orang yang bersepeda lebih terjaga dan staminanya juga lebih baik.

Untuk membuktikan salah satu manfaat bersepeda adalah saat Anda mengalami sakit pada punggung, silahkan Anda mencoba untuk bersepeda setiap hari secara rutin. Mengapa demikian? Karena nyeri pada bagian punggung umumnya diakibatkan lempengan disc pada tulang punggung kurang terlatih sehingga tulang punggung sulit untuk mendapat nutrisi yang cukup. Dengan bersepeda, maka lempengan itu akan bergerak dan terlatih kinerjanya.

Manfaat Olahraga Bersepeda

Selain untuk mengatasi sakit punggung, masih banyak manfaat bersepeda yang lain. Beberapa dari manfaat olahraga bersepeda tersebut antara lain adalah:

   1. Bersepeda dapat membuat tubuh menjadi berenergi dan menjaga bentuk tubuh. Hal ini dikarenakan ketika kita bersepeda, kita melakukan beberapa gerakan yang dapat membentuk, mengencangkan, dan menguatkan serta mengurangi lemak pada otot paha, betis, serta panggul.
   2. Manfaat bersepeda selanjutnya adalah dapat mengurangi selulit pada paha. Bahkan gerakan bersepeda juga dapat menghilangkan stress di daerah lutut hingga pergelangan kaki seperti halnya ketika kita berjalan atau melakukan senam aerobik.
   3. Bersepeda dapat memperlancar proses sirkulasi darah kaya oksigen serta nutrisi menuju seluruh bagian otot di seluruh tubuh.
   4. Manfaat bersepeda selanjutnya adalah dapat menghindarkan kita dari berbagai serangan penyakit. Misalnya diabetes, sebab bersepeda dapat menghindarkan kita dari tekanan darah tinggi dan menurunkan berat badan.
   5. Bersepeda dapat mengurangi stress dan menjaga kesehatan jantung.

Minggu, 27 Mei 2012

JENIS DAN BAHAN RANGKA SEPEDA MTB

Steel (High-Tensile)
Material yang paling banyak digunakan di frame sepeda yang banyak kita jumpai, keunggulan frame dengan jenis ini kuat tidak mudah patah karena terbuat dari besi, sedangkan kelemahannya lebih berat dan mudah korosi (karat). MTB jika menggunakan jenis ini, pastilah berat frame menjadi bertambah akan tetapi sangat kuat untuk anda yang menggemari endurance (kekuatan).

Chromoly (Chrome Molybdenum)
Lebih ringan dibandingkan dengan High Tensile Steel, karena sudah merupakan campuran antara besi dan carbon, frame ini lebih dikenal dengan Chromoly Frame. Frame MTB jenis ini masuk kategori Basic Level Bikes (pemula), harganya termasuk murah dan tahan lama, dan lebih tahan terhadap karat dibandingkan Full Steel (besi).

Alloy Frame (ALUTECH)
Inilah frame dengan bahan dasar paling banyak digemari. Selain harganya yang murah, kualitas frame alloy lebih ringan dibanding steel atau chromoly, MTB banyak mengaplikasi frame ini. Frame ini termasuk dalam kategori Mid Level (menengah), sudah layak untuk anda yang serius ingin menekuni olahraga MTB. Banyak pabrikan sepeda mengkombinasi dengan carbon untuk komponen.

Carbon Fibre (CARBON)
Termasuk frame kategori Top Level, karena frame ini dibuat dengan teliti tiap sambungan antar main tube, side tube dan top tube yang nyaris tidak terlihat. Kelemahan frame dengan bahan dasar ini tidak sekuat alloy, sehingga sangat rapuh jika jatuh, pada kondisi ekstrim bisa patah. Banyak pabrikan telah menerapkan teknologi “monocoque construction”, yaitu dengan frame dibuat dengan cara di cor.
Pembalap sepeda profesional banyak yang menggunakan frame jenis ini, berat yang sangat ringan menjadi kelebihan frame Carbon Fiber.
Layak dijadikan pilihan bagi anda yang mempunyai dana berlebih, sebanding keuntungan dan kenyamanan memakai MTB jenis ini.

TIANIUM (TITANIUM)
Frame dengan bahan dasar Titanium sangat ringan, produsen MTB  banyak yang mengaplikasi frame dengan bahan dasar Titanium yang harganya tergolong sangat mahal. Bagi anda yang ingin mencoba menjadi pembalap profesional, frame MTB jenis ini layak diperhitungkan.

Diskripsi bahan dasar frame sepeda diatas bisa dijadikan gambaran awal untuk memilih MTB yang kita sukai, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya
Setelah pemilihan frame yang sesuai terpenuhi, barulah kita melihat komponen apakah yang pas dan sesuai dengan kebutuhan MTB kita. Komponen pada dasarnya dibagi dalam 2 bagian, yaitu groups set dan wheelset.
Groups Set terdiri dari FD, RD, Shifter, BB, CrankSet, Brakes, Sproket dan sebagainya. Sedangkan wheelset adalah komponen roda, terdiri dari rims (velg), HUB, ban (tire), dan sebagainya.

Sesuaikanlah ukuran frame dengan tinggi badan kita, rata-rata orang indonesia menggunakan ukuran X, XS, S, M, ML dan L, pemilihan ukuran frame sangat berpengaruh pada kenyamanan saat bersepeda dengan MTB. Kita dapat menggunakan Bike Fit untuk menentukan ukuran frame yang sesuai dengan diri kita.

Bawalah hasil ukuran tersebut ke toko sepeda langganan kita, dan pilihlah ukuran frame yang sesuai. Selain kenyamanan, pemilihan ukuran frame yang tepat dapat menghindari cidera. Tentukan apakah kita akan merakit atau membeli full bike (sesuaikan dengan keuangan kita).

5 JENIS SEPEDA GUNUNG DAN FUNGSINYA

1. Cross country (XC)
Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan.

2. All mountain (AM)
Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension.

3. Freeride (FR)
Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh.


4. Downhill (DH)
Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

5. Dirtjump (DJ)
Nama lainnya adalah urban MTB. Penggemar jenis ini awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar.

Kamis, 24 Mei 2012

HIRARKI SHIMANO GROUPSET


TOURNEY
Groupset termurah dari shimano, cocok untuk sepeda santai, multipurpose bike dan sepeda anak-anak.
Shifter mempunyai tiga pilihan sistem : revoshift, EZ-fire dan thumb shifter model, dengan 5,6 dan 7 speed drive trains.

ALTUS
Cocok untuk MTB-style fun bikers dan pemula yang gemar berekreasi dengan bersepeda.
Shifter menggunakan sistem index 7-speed dengan visual gear display.
Altus berfungsi dengan baik dalam pengoperasian tetapi tidak cukup kuat untuk penggunaan di medan offroad.

ACERA
Hampir berada satu level dengan Altus,Lebih ringan dari Altus dengan 8- speed drive trains.
Para fun bikers dapat merasakan performance mountain bike yang sebenarnya dengan groupset ini.

ALIVIO
Kita memasuki area yang lebih serius sekarang, Alivio dapat di gunakan untuk medan off-road ringan sampai pada medan offroad yang agak berat.
Shifter dengan sistem rapidfire 8-speed drive trains, dengan kecanggihan teknologi shimano yang menjadikan groupset ini trend-setting group untuk recreational mountain bike.

DEORE
Mid level mountain bikes groupset untuk sport-performance rider. Cocok untuk para pemula (beginner racer) yang ingin mencoba kemampuannya di arena XC racing.
Shifter menggunakan sistem rapidfire shifting mega 9-drivetrain, 4-arm hollowtech crankset, V-brakes dan hydraulic atau mechanical disc brakes.

LX
High performance groupsets, dengan sentuhan teknologi paling muktahir shimano, mega 9-drivetrain, pararel push v-brakes, hollowtech cranckset dan oversize splined axle bottom bracket.
Groupsets ini cocok untuk free riding bahkan untuk bertarung di cross country racing.

XT
XT melambangkan kekuatan dari groupset offroad, sekeras apapun medan offroad yang anda hadapi komponen ini dapat di andalkan kemampuannya.
Mega 9-drivetrain, hollowtech crank dan hydraulic disc brake adalah sebagian dari teknologi muktahir XT.
Groupset ini cocok untuk XC racing dan bagi para hardcore rider yang gemar bersepeda di medan-medan offroad yang menantang.

XTR
Dibuat dari steels, alloys bahkan titanium yang berkualitas tinggi, menjadikan groupset ini sangat ringan,kuat dan sangat presisi dalam pengoperasiannya.
Dirancang untuk offroad racing bagi para profesional racers dan penggemar MTB yang menginginkan kemampuan terbaik dari sebuah komponen offroad.
Bila anda menginginkan groupsets yang handal dan mahal XTR salah satu pilihannya.

LANGKAH PERTAMA MEMILIH SEPEDA

Jangan anggap enteng masalah ini. Memilih sepeda, khususnya sepeda gunung/MTB bukan hal sepele. Begitu memasuki toko sepeda ada beragam pilihan yang membingungkan. Tanpa pengetahuan memadai tentang sepeda bisa-bisa kita membeli sepeda yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bagi yang berkantong tebal, salah membeli sepeda tentu bukan problem serius. Tapi bagi mereka yang harus menabung sedikit demi sedikit untuk membeli sepeda, salah memilih adalah perkara besar.
Jangan sekali-kali membeli sepeda hanya karena senang pada bentuknya, tapi prioritaskan pada fungsi sepeda dan kebutuhan kita. Tentukan dulu penggunaannya untuk apa. Jangan sampai salah setting. Misalnya, ingin bike to work dengan jarak rumah ke kantor 40 km tapi yang dibeli sepeda BMX, atau mau ke gunung tapi yang dibeli city bike. Lebih sempit lagi, dalam dunia MTB misalnya, sepeda cross country dipakai untuk downhill, atau sepeda downhill dipakai dirtjump. Ada kasus frame cross country patah karena dipaksa bermain downhill.
BELI JADI ATAU MERAKIT?Sepeda gunung bisa dibeli dalam bentuk sepeda jadi (full-bike) maupun rakitan yang komponennya kita tentukan sendiri. Sebagai pemula mana yang harus dipilih? Pilihan pertama, membeli full-bike, berarti tinggal datang ke toko, pilih, bayar dan langsung pakai. Mudah sekali. Jika Anda tak mau repot, atau bersepeda bagi anda sekadar untuk berolah-raga dan sarana transportasi alternatif, maka membeli sepeda full-bike sangat cocok. Namun membeli full-bike juga membuat sepeda kita kurang memiliki nilai personal, karena pasti tidak sedikit orang lain yang memiliki sepeda sama dengan kita.
Pilihan kedua, sepeda rakitan. Ada yang betul-betul merakit sendiri dari A - Z, tapi ada pula yang dirakitkan oleh toko namun komponennya pilihan sendiri. Persis seperti membeli komputer rakitan. Membangun sepeda sendiri jelas lebih merepotkan. Tapi kelebihannya, sepeda rakitan memiliki nilai kepuasan tersendiri bagi pemiliknya karena speknya sesuai dengan keinginan dan pas dengan gaya pribadi. Faktor yang harus diperhatikan dalam merakit adalah kita harus faham kecocokan dari masing-masing komponen. Membeli sepeda secara rakitan karenanya kurang disarankan bagi pemula. Para pemula yang ingin merakit sepeda sendiri sangat disarankan mengajak pesepeda yang lebih senior agar tidak salah memilih komponen.
Untuk masalah kualitas, sebetulnya sama saja antara beli jadi dengan rakitan. Tetapi untuk masalah harga, dengan tingkat komponen setara, biasanya sepeda full-bike lebih murah. Kenapa? Karena sepeda full-bike diproduksi secara masal, sehingga bisa menekan biaya produksi. Kecuali bila kita merakit sepeda dengan memakai frame bajakan (generik), maka harga sepeda rakitan menjadi lebih murah. Yang dimaksud frame bajakan adalah frame sepeda gunung dengan merk terkenal (misalnya Specialized, Schwinn, Kona, dll.) tapi sebenarnya bukan buatan pabrik tersebut. Frame bajakan atau populer dengan istilah generik ini datang dari Taiwan, negeri produsen sepeda terbesar di dunia. Harga frame bajakan bisa 1/5 frame aslinya.
HARDTAIL ATAU FULL-SUSPENSION?Sepeda gunung ada yang dilengkapi suspensi depan saja (hardtail), ada juga yang sekaligus memiliki suspensi depan dan belakang (dual supension/full suspension) atau populer dengan istilah fulsus. Jika kita baru memulai hobi ini, mana yang harus dipilih? Ketika menanyakan hal ini biasanya para pemula akan disarankan memulai dengan hardtail. Alasannya antara lain agar para pemula terlebih dulu membiasakan diri dengan sepeda yang lebih ringan, efisien dalam mengayuh, mudah dalam pengendalian dan sederhana dalam perawatan. Setelah jam terbang dengan hardtail cukup banyak, barulah dapat beralih ke fulsus.
Saran ini sekarang mungkin sudah kurang relevan lagi, meskipun juga tidak salah. Mengapa? Karena, saat ini telah banyak sepeda fulsus yang memiliki performa dan efisiensi mendekati hardtail. Terutama pada sepeda 'kelas atas'. Jadi, bila bujetnya memang sudah tersedia, tidak ada salahnya langsung mencoba fulsus. Begitu pula bagi orang-orang yang baru memulai bersepeda di usia 30-an ke atas, memilih fulsus akan membuat bersepeda menjadi lebih nyaman.
Tentunya, yang dipilih bukan fulsus 'asal jadi' dengan efek bobbing besar (biasanya produk Cina atau produk lokal dengan harga di bawah 2 juta), karena justru akan menyengsarakan dan jangan-jangan malah akan membuat kapok bersepeda. Efek bobbing adalah rantai mengendor dan mengencang akibat gerakan suspensi belakang, membuat kayuhan menjadi berat dan energi kita terbuang percuma. Ciri khas fulsus seperti ini adalah framenya terbuat dari besi, sistem suspensi belakangnya single pivot, dan drivetrainnya 18 speed.
Tetapi satu hal yang pasti, untuk pemula yang baru pertama kali membeli MTB, belilah sepeda cross country terlebih dahulu. Baik hardtail maupun fulsus. Jangan membeli sepeda freeride, apalagi downhill.
TENTUKAN DULU ANGGARAN BELANJA SEPEDA ANDAAgar tidak salah dalam menentukan pilihan, sebaiknya tentukan dulu berapa bujet belanja sepeda anda, baru kemudian cari sepeda yang sesuai dengan anggaran kita itu. Jika bujetnya cuma 800 ribu rupiah, carilah sepeda seharga itu. Jangan mudah tergiur dan kebablasan membeli sepeda di atas bujet yang disiapkan. Yang di rumah bisa mencak-mencak karena jatah bulanan berkurang. Namun, jika Anda sudah membulatkan niat untuk menerjuni hobi ini, sebaiknya jangan membeli sepeda yang harganya di bawah 1,5 jt. Ketika Anda sudah mulai mengenal dunia sepeda, biasanya muncul keinginan untuk upgrade, meningkatkan spek sepeda. Jika harga sepeda yang dibeli pertama kali di bawah 1,5 juta rupiah, akan sulit untuk mengupgradenya. Karena biasanya framenya masih terbuat dari besi dengan gir 18 atau 21 speed. Jika sulit diupgrade, tentu saja pilihannya adalah membeli baru. Itu berarti budget yang makin membengkak.
Memang, semakin mahal harga sebuah sepeda semakin baik pula kualitasnya. Pepatah 'harga tidak akan menipu' dan 'ada harga ada rupa' berlaku dalam membeli sepeda. Namun memiliki sepeda murah tidak berarti pemiliknya hina, memiliki sepeda mahal juga tidak menandakan pemiliknya mulia. Ini hanya masalah seberapa tebal kantong anda.
Sama seperti membeli handphone. Bagi yang gajinya 1,5 juta perbulan, handphone seharga 350 ribu sudah mencukupi. Tapi bagi yang penghasilannya 10 juta sebulan tentunya tidak. Membeli sepeda bisa juga dianalogikan dengan membeli mobil. Mobil mulai dari harga belasan juta hingga miliaran rupiah tersedia. Sepeda pun, dari yang berharga 500 ribuan hingga puluhan juta rupiah ada.
Daripada mempersoalkan gengsi, lebih penting bagi anda yang kurang beruntung secara finansial untuk membuktikan bahwa meski dengan sepeda murah tapi anda lebih jago di tanjakan, lebih piawai di medan offroad, dan lebih kuat endurance-nya. Sambil, tentu saja, sisihkan sebagian penghasilan anda agar ke depannya dapat mengupgrade sepeda anda atau membeli sepeda yang lebih sesuai dengan keinginan.
BAGAIMANA HARGANYA?
Sepeda gunung bisa dibeli mulai dari harga satu jutaan hingga puluhan juta rupiah. Kualitas bahan, fitur dan desainnya lah yang membedakan. Sepeda gunung seharga 1 jutaan framenya masih terbuat dari besi dan hanya memiliki variasi gir 18 atau 21 speed, sedangkan yang puluhan juta berbahan serat karbon, bahan yang sama dengan pesawat terbang dan sudah 27 speed. Bagi kebanyakan orang, frame berbahan aluminium sudah mencukupi. Sekadar saran, seperti sudah ditulis di atas, jika bujet Anda mencukupi, jangan membeli sepeda gunung dengan harga di bawah 2 juta rupiah. Untuk pemula yang sekadar ingin bicycling for fun, sepeda seharga 2 - 3 juta rupiah dengan frame aluminium dan drivetrain 24 speed sudah sangat mencukupi. Jika Anda tertarik bersepeda di jalur offroad pegunungan, lebih bijak kalau Anda menyiapkan budget minimal 5 juta rupiah. Bukan untuk gengsi, tapi demi kenyamanan dan keselamatan saat kita berada di alam terbuka. Harga tersebut adalah untuk meningkatkan drivetrain menjadi 27 speed, yang berfungsi agar kayuhan menjadi lebih efisien. Namun, bagi yang sudah kecanduan berat sepeda, sepeda seharga 10 juta rupiah pun masih dirasa kurang.
Berhati-hatilah terhadap virus upgrade, karena tiap pehobi sepeda pasti mengalami hal ini. Kendalikan hawa nafsu upgrade sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, jangan terlalu memaksakan diri karena gengsi memakai sepeda entry level. Jangan sampai kita hanya fokus pada aktivitas mempercantik fisik sepeda (fashion bike) tapi melupakan aktivitas bersepedanya sendiri. Meskipun secara ekonomi kita mampu, buat apa membeli sepeda belasan juta rupiah jika hanya dipakai keliling monas di hari Minggu. Bagi seorang muslim, ini bisa menjadi jalan untuk bermujahadah mengendalikan hawa nafsu upgrade.
KLASIFIKASI SEPEDA GUNUNG BERDASARKAN FUNGSI
Sebelum membeli sepeda, kita harus tahu pembagian sepeda gunung berdasarkan fungsinya. Setidaknya ada 5 jenis sepeda gunung jika dikelompokkan berdasar fungsinya, yaitu:

a. Cross country (XC)
Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sangat disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain MTB.

b. All mountain (AM)
Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Namun kurang efisien dipakai pada medan tanjakan yang panjang dan curam. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension.

c. Freeride (FR)
Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan.

d. Downhill (DH)
Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

e. Dirtjump (DJ)
Nama lainnya adalah trial atau urban MTB. Sepeda jenis ini awalnya didesain untuk anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar.

Rabu, 23 Mei 2012

ISTILAH PADA KOMPONEN SEPEDA

Banyak penguna sepeda MTB bingung atas nama komponen sepeda. Walaupun sudah mengenal komponen dalam istilah Indonesia, tetapi banyak komponen sepeda disebut dalam bahasa Inggris. dibawah ini nama nama dari komponen sepeda dalam bahasa Inggris. Biar tidak membingungkan


Nama asing Persamaan
Handlebar Stang sepeda
Grip Pegangan pada stang sepeda
Headset dan Stem Headset :Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu sampai ke frame dan kemudi sepeda. Dibuat dalam 1 set. Stem : penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda, dijepit dengan headset
V-brake Rem konvensional dengan karet
Disk Brake Mechanic Rem dengan rotor, mengunakan sistem kabel
Disk Brake Hydrolic Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman dibandingkan rem Mekanik. Masuk kategori rem sepeda premium
Rim Velg roda
Hub Hub, gear, bagian tengah roda yang menyambung ke badan sepeda dan garpu depan
Spoke Jari jari sepeda
Rigid Fork Garpu depan tanpa pegas
Suspension Fork Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari kombinasi Angin, Oli dan Per. Dibagi dengan Front suspension (garpu depan pegas) dan Rear Suspension Shock (pegas suspensi bagian belakang)
Crank Gigi depan terhubung ke pedal sepeda.
Bottom Bracket Silinder untuk penahan gigi depan. Jenis bearing pada sepeda baru. Sepeda lama hanya mengunakan ball bearing yang menyatu dengan crank.
Chain Rantai sepeda
Seat post Batang atau tiang penahan sadel / tempat duduk sepeda
Saddle Sadel atau tempat duduk sepeda
Cassette / sprocket Gigi belakang sepeda
FD / RD / Rear Mechanic Alat pemindah gigi bagian belakang atau depan
Clampset Penahan seatpost, penjepit tiang bangku sepeda untuk menurun dan menaikan bangku.
Wheelset Roda sepeda termasuk bagian hub, velg dan jari jari. Biasanya dirancang menjadi satu unit dan dibuat oleh pabrikan.
Tube / Tire Ban luar
Inner Tube Ban dalam
Tubeless Ban sepeda tanpa ban dalam, hanya ban luar saja. Memerlukan Velg khusus untuk ban Tubeless
Quick Release Kunci bagian roda, agar mudah di lepas pasang. Biasanya di singkat QR
 Rotor Besi cakram sepeda jenis disc brake
Presta atau Schrader Jenis pentil ban sepeda, Presta ukuran kecil dan Schrader untuk ukuran besar seperti pentil motor
 Brake Pad Kanvas Rem untuk rem jenis Disc Brake penjepit cakram 
Thru-axle Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang dimasukan di bagian garpu depan sepeda tipe True-Axle. Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda depan tidak mudah lepas.
Rim tape Pelindung ban dalam. Seperti pita yang dililitkan pada velg/rim sepeda. Melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek oleh lubang jari jari.