Senin, 27 Mei 2013

MOUNTAIN BIKE PARK


                             

Olah raga sepeda gunung akhir-akhir ini banyak di gemari masyarakat. dari berbagai kalangan bawah sampai kalangan atas, sudah bukan rahasia lagi harga sebuah sepeda gunung sudah mencapai jutaan bahkan sampai puluhan juta rupiah.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan memacu keinginan untuk memiliki sebuah sepeda gunung untuk sarana olah raga, meskipun tidak semua orang pengguna sepeda gunung  menggunakannya murni hanya untuk berolah raga . ada pula yang menggunakan sepeda gunung hanya untuk menyalurkan hobby,gaya hidup,rekreasi akhir pekan atau  kegiatan yang lain
Tidak dapat di pungkiri kebutuhan rute bersepeda di akhir pekan banyak sekali di buru oleh para biker bahkan mereka rela berangkat sehari sebelum kegiatan bersepeda di mulai, ada yang berangkat keluar kota bahkan ke luar pulau sekalipun hanya untuk mencari sensasi sebuah trak bersepeda yang menarik untuk di jelajahi meskipun itu jauh dari tempat tinggal mereka sekalipun
  
KONSEP TREK JALUR SEPEDA YANG AKAN KITA BUAT
Kita harus membuat dua jalur bersepeda mengapa dua jalur ? karena setiap rider menyukai berbagai macam rute seperti rute turunan dan tanjakan
-jalur pertama menanjak(uphill).panjang track tergantung ketersediaan lahan tetapi di usahakan minimal 10km dengan variasi dataran dan sedikit turunan dengan lebar trek minimal 1 meter atau lebih dengan kontur tanah natural (permukaan tanah apa adanya )
Membuat penunjuk arah yang dapat memandu para biker sampai finish tanpa tersesat kearah yang tidak di inginkan
Membuat rambu-rambu adanya lubang,jurang,gundukan tanah ,dan sebagainya sehingga membuat para biker merasa lebih aman dan santai melewati trek bike park kita, sehingga dapat menarik perhatian mereka untuk  -mengunjungi lagi di trek sepeda gunung yang kita buat tadi,karena iklan dari mulut kemulut lebih efektif dari pada iklan di media cetak dan elektronik
  

-jalur kedua menurun(downhill)seperti yang diatas tadi kurang lebih 10km dengan variasi dataran dan minim tanjakan (kalu bisa full turunan)
 di sepanjang rute kita bisa buat dropout dengan berbagai macam ketinggian yang bervariasi dari 20cm sampai 1 meter dan untuk dropout tingginya di atas 50cm kita buat opsi lintasan disampingnya sebagai pilihan trak untuk para pemula yang melintas karena skill atau kemampuan biker berbeda-beda
Serta kita buat berbagai rintangan kecil seperti bebatuan,lumpur atau kita buat kontur tanah menjadi tidak rata dan bergelombang karena disinilah letak kenikmatan jalur downhill akan terasa bagi para downhiller,mereka bisa sampai berkali mengulang melewati jalur ini dan jasa angkut (loading) akan berfungsi disini
Dan apa bila jalur kita menarik dan menantang tidak tertutup kemungkinan akan ada penyelenggara seperti kejurnas downhill atau yang lainnya yang akan menggunakan jalur downhill kita dan biasanya para penyelenggara hanya membutuhkan lahan saja
 jalur trak downhill biasanya hanya berjarak sekitar 1,6km dan mereka menggunakan standarisasi trek yang mereka ciptakan sendiri seperti dropout, berm dan lain-lain
biasanya event ini akan memakan waktu 3 hari mulai dari penyisihan sampai final dan mereka juga membutuhkan sarana penginapan dan sebagainya sampai acara kelar 3 hari

 
bagi semua biker yang melintasi jalur ini dikenakan biaya perawatan trek dengan biaya yang di sepakati oleh pihak pengelola  dan kendaraan bermotor dilarang melintasi jalur ini karena dapat merusak jalur lintasan
KONSEP PEMANFAATAN BIKE PARK UNTUK PEDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR
Dari sinilah potensi pemberdayaan masyarakat melalui sebuah bike park (taman bersepeda) saya ulas ,melalui konsep ini kita juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar bike park ini. Suatu contoh
1.masyarakat dapat bejualan makanan atau minuman di sepanjang jalur atau di tempat start dan finish bike park
2.menyediakan jasa angkut (loading) dari bawah dengan berbagai macam kendaraan yang di miliki masyarakat
3.menjadi penunjuk arah (biker guide) untuk biker dari luar kota yang belum tau rute bike park kita
4. membuka jasa bengkel sepeda dll
5.berjualan aksesoris dan pernak –pernik sepeda (kostum atau sparepart)
6.menyewakan tempat penginapan bagi para pengunjung (biker)dari luar kota
7.jasa parkir mobil atau motor para pesepeda yang membawa kendaraan
dan banyak lagi potensi lain yang bisa kita kembangkan bersama, seperti pengenalan sumber daya alam disekitar desa yang bisa kita jual seperti keindahan alam dan kekayaan hasil bumi masyarakat sekitar
dan jangan lupa untuk sarana komunikasi dengan para biker kita buat call center untuk menampung segala kritik dan saran demi kemajuan bike park kita

memang untuk hal ini tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan oleh karena itu Untuk tercapainya hal ini masyarakat bisa bekerja sama dengan instansi terkait untuk perizinan dan pendanaan seperti perhutani,kepengurusan desa,kecamatan atau bila perlu dari pemkab bisa ikut andil dalam pelaksanaan pembangunan bike park ini
di daerah  lain kegiatan semacam ini sudah mulai di galakkan dan suda mulai berjalan
kita juga bisa mencari investor dari berbagai macam produk seperti pabrik sepeda ,minuman,makanan dan sebagainya untuk pendanaan dan pengembangan bikepark ini
memang di mojokerto sendiri kita sudah mempunyai dua trak bersepeda tapi hanya di definisikan hanya untuk event downhill saja  SEPERTI  di royal trawas desa sukosari kec trawas dan adrenaline park di desa padusan kec pacet
sedangkan bike park sendiri tidak sama dengan jalur downhill yang hanya menggunakan rute sepanjang kurang lebih hanya 1,6km saja di setiap lintasan
bike park sendiri dapat menampung berbagai macam aliran bersepeda dari CROSS COUNTRY, ALL MOUNTAIN, FREERIDE,DIRTJUMP dan bahkan DOWNHILL sekalipun.  
Itulah yang menarik dari sebuah (bike park) yang kalau kita jeli dalam pengelolaan dapat menghasilkan sesuatu bagi masyarakat dan dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi daerah kita
‘’SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA’’
                                                                                                                                                                                                          

Rabu, 22 Mei 2013

SALAH KAPRAH All Mountain (AM) dan Cross Country (XC)

Sepeda gunung biasa disebut juga mountain bike atau MTB, jenis sepeda ini sudah ada sejak jaman dahulu kala. MTB dianggap sebagai sepeda yang multi guna karena dapat digunakan pada berbagai kondisi jalan, masalahnya adalah kenyamanan yang dirasakan berbeda karena MTB memang diciptakan untuk digunakan bukan di jalan aspal yang mulus.
MTB dibagi atas beberapa jenis berdasarkan fungsi dan karakter sepedanya. Banyak orang yang masih salah kaprah mengenai perbedaan masing-masing jenis MTB, salah kaprah apanya? nah daripada nebak-nebak buah manggis mendingan baca dulu deh sampai selesai, kalau ada masukan silakan tambahkan saja, lumayan buat nambah pengetahuan pembaca lainnya.
Sepeda XC dan AM
Cross Country (XC), Trail, All Mountain (AM), Free Ride (FR), Downhill (DH). Jenis sepeda ini dibedakan berdasarkan jenis track yang dilaluinya, selain itu sepeda tadi masih dibedakan lagi antara hardtail dengan full suspension. Tulisan kali ini saya hanya akan menyoroti sepeda full suspension khusus AM dan XC saja.
Suspensi sepeda dibagi atas dua bagian yaitu depan biasa disebut fork dan suspensi belakang atau rear suspension. Suspensi depan tingginya bermacam-macam sesuai kebutuhan anda juga sepeda. Pemilihan suspensi depan yang beragam ini sering dianggap sebagai penentu spesifikasi jenis sepeda, apakah begitu? ya tidak lah.
Jenis sepeda ditentukan oleh geometry frame, bukan oleh travel fork sepeda, sering kita dengar ada orang yang mengganti fork sepedanya dengan fork yang lebih tinggi dengan harapan spesifikasi sepedanya berubah, misalnya sepeda XC yang tadinya menggunakan fork dengan travel 100 mm diganti dengan fork yang mempunyai travel 140mm dengan harapan spesifikasi sepedanya berubah menjadi AM …. hehehe … spek mah tetap aja XC … justru berbahaya mengganti travel fork melebihi ketentuan yang telah ditentukan pabrik, salah satu resikonya adalah patah frame.
Sepeda AM fullsus dan AM Hardtail
Kembali ke geometry frame MTB, spesifikasi sepeda XC, AM, FR, DH berbeda design, cara paling mudah tentunya dengan membuka website pabrikan sepeda, hampir semua situs mencantumkan geometry frame serta spesifikasi frame, sayangnya banyak dari kita yang malas membaca. kalau kita perhatikan sudut head tube akan berbanding terbalik dengan travel frame, misal untuk sepeda AM biasanya sudut head tube antara 67 derajat sampai 68 derajat, sedangkan untuk XC di atas 68 derajat.
Frame MTB dengan spesifikasi XC dan AM dibagi lagi menjadi dua yaitu hardtail dan full suspension, sekarang mari kita lihat frame full suspension, begini ketentuan yang berlaku umum:
Travel frame XC : 4 Inch ( 101,6 mm)
Travel frame Trail : 4 – 5 Inch ( 101,6 – 127 mm)
Travel frame AM : 5 – 6 Inch ( 127 – 152,4 mm)
Travel frame FR : 6 – 7 Inch (152,4 – 177.8 mm)
Travel frame DH : di atas 7 Inch (~ 177,8 mm)
selain jenis yang dituliskan di atas masih ada lagi jenis yang disebut Enduro, biasanya geometry frame Enduro mirip dengan AM.
Lalu apa pengaruhnya geometry frame tersebut ? geometry frame dirancang menyesuaikan track yang akan dilalui, mudahnya begini aja supaya tidak banyak teori yang membingungkan, semakin panjang travel frame maka semakin enak untuk turunan namun semakin berat digunakan untuk tanjakan, ayunan frame ini bisa diatasi dengan berbagai teknologi seperti FSR, DW Link, AVP, VVP, Forward Geometry dan lain lain.
Rahmenzeichnung_FAB4

Selain itu kalau kita perhatikan, semakin panjang travel frame maka berat frame akan bertambah juga karena memang dituntut frame yang lebih kuat untuk menahan momentum, lihat saja frame sepeda DH relatif lebih berat dibandingkan frame sepeda XC, oleh karenanya sepeda DH berat apabila digunakan untuk tanjakan, sebaliknya frame XC.
kesimpulannya: spesifikasi sepeda AM, XC, DH, FR bukanlah ditentukan oleh panjang fork melainkan ditentukan oleh travel frame anda

Semoga tulisan ini cukup membantu karena saya tulis dadakan ketika bangun tidur pagi ini, proses editing dan penyempurnaan akan terus dilakukan,
O iya kalau mau nambahin silakan lho, sekalian saya juga ingin belajar lebih banyak dari pendapat pembaca, berbagi ilmu itu pahalanya gede jadi jangan sungkan kalau mau nambahin atau ada koreksi tulisan saya yang salah kaprah
Semoga tragedi salah kaprah mengenai sepeda AM dan XC dapat diperbaiki dengan tulisan ini.